Rabu, 09 Oktober 2013

Skripsi T Industri Perbaikan Rancangan Mesin Potong (Slicer) Ubi Kayu dan Bak Pencucian dengan Pendekatan Ergonomi untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal di UD.Rezeki Baru

Download Kumpulan Contoh Proposal dan Skripsi Teknik Industri Lengkap – Perbaikan Rancangan Mesin Potong (Slicer) Ubi Kayu dan Bak Pencucian dengan Pendekatan Ergonomi untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal di UD.Rezeki Baru. UD. Rezeki Baru merupakan salah satu industri makanan penghasil keripik ubi kayu yang sebagian besar proses produksinya dilakukan secara semi otomatis namun beberapa kegiatan masih dilakukan secara manual. Ubi kayu yang telah dikupas akan dipotong menggunakan mesin potong (Slicer) selanjutnya dilakukan pencucian sebelum akhirnya dibawa ke stasiun penggorengan.

Kondisi aktual yang telah diamati sebelumnya adalah operator melakukan aktivitas pencucian dengan posisi berdiri sambil membungkuk dengan kedua tangan mencuci ubi kayu hasil pemotongan hingga berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama. Posisi bak yang terlalu rendah menyebabkan sikap kerja yang tidak ergonomis terutama pada saat tangan mencuci dan mengangkat ubi yang telah dipotong. Posisi mata pisau yang terlalu rendah menyebabkan sikap kerja yang tidak ergonomis terutama pada tangan saat mendorong ubi ke mesin slicer bersamaan dengan menjangkau ubi yang akan dipotong.

Akibatnya pekerja pada proses pemotongan dan pencucian merasakan sakit pada otot, pinggang dan leher (musculoskeletal disorders). Hal ini menunjukan adanya sikap kerja yang tidak ergonomis. Sikap kerja yang tidak ergonomis ini dibuktikan dengan hasil pengolahan Standart Nordic Questionnaire (SNQ) yang mengidentifikasi keluhan musculoskeletal dari tingkat kategori sangat sakit hingga agak sakit pada anggota tubuh tertentu pada operator stasiun pemotongan. Dalam mengoptimalkan tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah aspek manusia dengan kondisi peralatan kerja. Perlu adanya kesesuain antara pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakannya. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut maka perlu dibuat perancangan fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi yaitu suatu fasilitas kerja yang meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja.

Perbaikan metode kerja baru berdasarkan tata letak komponen dan perancangan fasilitas kerja yang baru akan dapat mengurangi keluhan dan waktu proses pengerjaan. Hasil penilaian postur kerja dengan Quick Exposure Check (QEC) menunujkkan bahwa terdapat beberapa elemen kerja dengan postur kerja yang tidak ergonomis. Peta pekerja dan mesin menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk memotong 12 buah ubi adalah 96 detik dengan persentase idle sebesar 25% berdasarkan peta pekerja dan mesin, sedangkan metode kerja baru waktu yang dibutuhkan hanya 38 detik dengan persentase idle sebesar 5,27%, hal ini menunjukkan dengan perancangan dan penambahan fasilitas kerja usulan, tata letak komponen dan metode kerja yang baru maka terjadi pengurangan waktu pengerjaan sebesar 58 detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar