Rabu, 09 Oktober 2013

Skripsi T Industri Analisis Biaya Operasi Angkutan Bus Berdasarkan Jumlah Kumulatif Jarak Tempuh Di CV. Moria

Download Kumpulan Contoh Proposal dan Skripsi Teknik Industri Lengkap – Analisis Biaya Operasi Angkutan Bus Berdasarkan Jumlah Kumulatif Jarak Tempuh Di CV. Moria. Setiap kegiatan bisnis akan selalu dihadapkan dengan kemampuan finansial. Demikian halnya bagi perusahaan CV. Moria yang bergerak dibidang jasa transportasi penumpang dan barang yang melayani trayek Medan-Pangaribuan.

Tulisan ini mencoba mengangkat kekuatan/potensi sebuah kendaraan jika jumlah penumpang terprediksi. Dengan diketahuinya potensi ini akan digunakan secara analog untuk kekuatan seluruh armada yang kemudian dapat diketahui kemampuan finansial. Jumlah penumpang per hari adalah 432 orang/hari untuk bus kecil dan 135 orang/hari untuk bus besar, jumlah armada perhari adalah 3 buah bus besar dan 11 buah bus kecil. Selain kekuatan/potensi dari armada kendaraan bus, faktor biaya juga akan sangat mempengaruhi kekuatan (kemampuan) finansial dari perusahaan. Dengan menggunakan software VOC-HDM dihasilkan komponen-komponen biaya operasi untuk armada CV. Moria, membentuk sebuah model biaya operasi : Y = -1.004.463 + 1.507,22 X, dengan x merupakan jarak tempuh. Sehingga diperkirakan biaya operasi per bulan sebesar Rp. 201.269.198,66, biaya operasi per Km sebesar Rp. 1.499,74. Sedangkan untuk biaya total bus adalah 255.442.228,26 per bulan dan biaya total bus per km dihasilkan sebesar Rp. 1.903,40.

Besar dari angka-angka diatas masih merupakan analisis kasar terhadap kekuatan finansial dari armada yang akan menjadi masukan bagi pihak manajemen sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kondisi perusahaan apakah dapat dilakukan ekspansi (pengembangan) perusahaan seperti menambah atau mengurangi armada, menurunkan tarif atau menambah jumlah rit.

Dari hasil Analisis Break Even Point untuk pengoperasian bus Medan-Pangaribuan diperoleh titik kembali pokok (BEP) dalam km per bulan sebesar 153.781,53 km atau jika dinyatakan dalam rupiah diperoleh Pendapatan Kembali Pokok yaitu sebesar Rp. 281.844.083. Selanjutnya dengan melihat produksi km per bulan sebesar 134.202,86 km maka produksi kembali pokok belum tercapai. Dan dihasilkan bahwa perlu penambahan armada sebanyak 2 buah untuk mencapai kembali pokok. Dari analisis NPV dan IRR dihasilkan bahwa perusahaan masih layak untuk dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar